POSMETRO INFO - Politikus Fahri Hamzah melontarkan serangan pedas ke Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok). Dalam rentetan cuitan yang panjang di akun Twitter pribadinya, yang kemudian diunggah di akun Facebook, bekas politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu membeber sejumlah kesalahan ahok dan cara membendungnya.
Di cuitan beruntun terkait Ahok, Fahri antara lain menyebut Ahok kutu loncat yang mirip kisah Malin Kundang. Fahri menyebut Ahok durhaka, sekaligus mengingatkan publik supaya tidak menjadi korban Ahok berikutnya.
Berikut kutipan langsung 22 cuitan Fahri di akun Twitter yang diunggah kembali di akun Facebook miliknya, Rabu (08/06/2016), yang diberi judul "Kutu Loncat Ngaku Independent, Mirip Kisah Malin Kundang."
1. Dulu diusung PIB jadi bupati...setelah itu ngaku independent.
2. Lalu lompat ke PG jadi anggota DPR...lalu lompat ngaku Independent.
3. Dicalonkan jadi Wagub koalisi PDIP-Gerindra...dapat durian runtuh jadi gubernur.
4. Sekarang ngaku Independent lagi... siapa korban berikutnya?
5. Sebetulnya itu sebentuk durhaka... tidak tahu berterima kasih..
6. Kisah si #MalinKundang (anak yang durhaka-red) masih relevan rupanya ya...
7. Saya tahu karakter millenials yang dangkal dan moody... tapi yg waras tetap harus waras.
8. Tidak ada yang mulia di sini apalagi sesuatu yang negarawan..
9. Ini hanya soal Marketing dan pemerasan cukong-cukong Property...
10. Di bulan Ramadhan ini ada banyak perang, itu terjadi dulu zaman nabi dan sahabat.
11. Perang Badar dan penaklukkan kota Makkah salah satunya.
12. Di bulan ini kita melawan berkuasanya nafsu dan angkara murka.
13. Maka jika perang itu di tarik dalam nafas hari ini. Kita melawan orang yang lupa diri.
14. Semua ini hanya opini tidak ada prestasi. Semua ini tipu daya tidak ada yg sejati.
15. Saya tidak bicara begini kalau tidak mengetahui dari dekat.
16. Bagaimana sogok dan korupsi tiba-tiba nampak menjadi prestasi.
17. Bagaimana kezaliman dan tindakan kasar berubah jadi citra heroisme.
18. Tapi kita lihat tanda-tanda.. Kita tidak akan membiarkan tanah pusaka kita diseret ke titik ekstrem terjauh..
19. Kita takkan biarkan kepala di bawah telapak kaki..
20. Kepala harus tegap di atas agar kita tetap waras..
21. Kaki harus tetap dibawa, terus berjalan dan bekerja agar hidup tidak berhenti.
22. Selamat berjihad yang lebih besar melawan nafsu pada diri sendiri. (rn)