POSMETRO INFO - Rekomendasi Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) yang mendesak pemerintah untuk menutup YouTube dan Google terkait konten pornografi dan kekerasan, memunculkan polemik.
Bahkan, loyalis Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Teddy Bayupatti, menyebut cendekiawan ICMI “katrok”. “Cendikiawan kok Katrok sih?” tulis Teddy di akun @tbayupatti meretweet kicauan akun @nuralisabono.
Sebelumnya@nuralisabono menulis: “@tbayupatti @Sarah_Pndj ICMI seharusnya diberi pelatihan @kemkominfo karena menyarankan penutupan layanan Google, Youtube.”
Melalui keterangan pers (07/06), Sekjen ICMI Jafar Hafsah menyatakan bahwa Google dan YouTube telah memberikan dampak negatif bagi Indonesia jika tidak dapat mengontrol konten yang diunggah masyarakat.
“Situs ini telah secara bebas untuk menebarkan konten-konten pornografi dan kekerasan tanpa kontrol sedikit pun. Google dan Youtube telah memberikan dampak negatif bagi Indonesia, jika mereka tidak dapat mengontrol situs-situs yang mereka unggah untuk masyarakat,” beber Jafar Hafsah.
Menurut Jafar, jika Youtube dan Google menolak untuk mengontrol situs mereka, maka dua situs itu layak untuk diblokir. Jutaan konten pornografi dan kekerasan ada di situs tersebut.
“Beberapa waktu lalu Google dan Youtube berhasil memblokir, menghapus, dan menekan berita dan video radikalisme, mengapa pada saat ini Google dan Youtube enggan untuk menghapus konten-konten mereka yang berbau pornografi dan kekerasan,” kritik Jafar.
Rekomendasi ICMI ini, lanjut Jafar, diperkuat oleh kondisi belakangan ini. Hampir semua pelaku pornografi dan kejahatan seksual mengaku mendapatkan rangsangan dan inspirasi dari tayangan porno yang bersumber dari mesin pencari Google dan YouTube yang sangat mudah diakses, baik melalui komputer atau pun telepon genggam. (ij)