Warung Bebas

Jumat, 03 Oktober 2014

Cerita Rakyat - Legenda Gunung Arjuna





Cerita Rakyat - Sebagian besar orang orang tua jawa pasti sering mendengar legenda Gunung Arjuna. Gunung Arjuna sendiri adalah gunung yang terletak di Kabupaten Malang, Jawa Timur, dengan ketinggian kurang lebih 3.369 meter di atas permukaan laut sehingga seringkali terlihat cukup jelas dari Kota Surabaya sekalipun saat cuaca sangat cerah. Legenda Gunung Arjuno cukup familiar. Sesuai namanya, gunung ini sangat erat kaitannya dengan kisah Sang Arjuna, salah satu anggota Pandawa dari kisah Mahabharata.

* * *

Dahulu kala, tersebutlah Arjuna yang pergi ke sebuah gunung tinggi di Pulau Jawa. Niat awal Arjuna untuk datang jauh jauh dari hastinapura ke jawadwipa adalah untuk bersemadi mendekatkan diri dengan Sang Maha Pencipta dan pemberi anugrah. Disana pula Arjuna berencana untuk memohon kesaktian lebih dalam rangka memerangi Kurawa yang terkenal jahat itu.

Setiba di lereng gunung, Arjuna duduk bersemadi di atas sebuah batu besar dan memusatkan pikiran dengan penuh khusyuk. Karena saking khusyuknya, tubuh arjuna memancar sinar yang sangat terang dan gunung itu terangkat dari bumi. Semakin tinggi dan semakin tinggi terangkat gunung tersebut menyebabkan dewa dewi di khayangan sangat resah. Bila diteruskan seperti itu adanya, para dewa khawatir gunung itu akan menabrak khayangan dan menghancurkan tatanan dunia dan bencana besar yang tidak akan berkesudahan.

Untuk mencegah agar hal itu tidak terjadi, para dewa melakukan cara pencegahan. Bhatara Narada datang menemui Arjuna yang sedang semadhi untuk menasehati, "Wahai Arjuna Putra Pandu yang maha bijaksana, kami para dewa memohon agar engkau menghentikan semadhimu ini. Gunung ini terangkat begitu tinggi dan dapat menabrak khayangan. Bila itu terjadi maka dunia akan mengalami bencana yang amat besar. kumohon hentikan semadhi mu ini wahai Arjuna". Arjuna mendengarkan apa yang diucapkan Narada, namun keinginannya untuk mendapatkan anugrah lebih tidak pupus. Arjuna terus melanjutkan semadhinya.

Mengetahui hal tersebut, Narada kembali dan melaporkannya kepada Bhatara Guru. dan untuk kedua kali, Bhatara Guru mengirimkan para bidadari cantik untuk menggoda Arjuna. Bidadari yang diutus begitu banyak dan menari nari di depan Arjuna, bahkan ada yang sengaja menggoda dengan menyentuh arjuna atau menggelitiknya. Namun hal itu sia sia, para bidadari itu kembali dengan tangan hampa.

Bhatara Guru belum menyerah, kali ketiga ia mengirim setan-setan dan dedemit untuk menakut nakuti arjuna. Namun bukannya terganggu, Arjuna merasa ini adalah permainan yang menantang. semakin diganggu ia semakin khusyuk semadhi. Ia semakin yakin ia harus semakin kuat demi kemenangan gemilang melawan kurawa. Setan-setan dan para dedemit yang dikirim Bhatara Narada pun pulang dengan kekecewaan.

Bhatara Narada dan para dewa dewi khayangan mulai putus asa. namun, tiba tiba Narada teringat akan orang yang selalu ada dekat dengan Arjuna. dia adalah Bhatara Ismaya, yang tidak lain adalah semar.

"Wahai Bhatara Ismaya... Semar..., aku butuh bantuanmu."

"Ada apa wahai Bhatara Guru... apa yang bisa saya lakukan untukmu?"

Bhatara Guru menceritakan segalanya, dan Semar sebagai orang terdekat Arjuna menyanggupi permintaan itu.

Semar mendatangi Arjuna bersama pembantunya yang bernama Togog. Demi menghentikan semadhi itu, Semar bersama Togog mengubah diri mereka untuk menjadi sangat besar dan kemudian berdiri di dua sisi yang berbeda. Dengan kesaktiannya, semar memotong gunung besar itu dan melemparnya jauh ke tenggara. dentuman keras potongan gunung itu akhirnya membangunkan Arjuna, dan betapa kagetnya ia melihat Semar begitu besar.

"Wahai Eyang Semar, kenapa kau potong Gunung ini? Dengan begini aku tidak dapat menyelesaikan semadhiku, dan tidak mendapatkan kesaktian yang aku inginkan" ujar Arjuna.

"Arjuna... untuk apa lagi kau meminta kesaktian. bukankah kesaktian yang ada sekarang sudah lebih dari cukup, Raden Arjuna??" tanya Togog.



"Raden Arjuna... kesaktian itu adalah imbuh dari sebuah tanggung jawab, yang kau lakukan sudah melebihi tanggung jawab yang kau miliki. Bersikaplah rendah hati. tak semua orang bisa seperti Raden... tak semua orang bisa sesakti Raden. Namun disini Raden masi berusaha menggapai langit," tutunya.

"Ingat Raden Arjuna, yang kau lakukan bisa saja menghancurkan alam semesta beserta dunia. Kesaktian yang sangat berlebih tak hanya menghancurkan diri sendiri, tapi juga orang lain." Semar menjelaskan begitu tegas.

Arjuna terhenyak, dan bersujud di depan Semar dan Togog. ia mengakui betapa rasa serakah sudah menggelayuti hatinya. Semar dan Togog memaafkan. Hingga sekarang orang jawa percaya Gunung Arjuna adalah tempat dimana Arjuna pernah semadhi, sedangkan potongan gunung yang dilempar itu sekarang dinamakan Gunung Wukir yang terletak di Batu Malang.

* * *

Dari cerita legenda itu kita bisa mengambil pesan bahwa, seseorang dalam hal apapun harus tetap rendah hati. Kekuasaan lebih menimbulkan tanggung jawab yang lebih. Kekuasaan yang berlebihan akan membawa bencana.

Bukan berarti kita tidak boleh mencapai setinggi tingginya cita cita di langit, tetapi bila kekuasaan itu adalah sesuatu yang destruktif sebaiknya kita mulai mengambil langkah untuk berhenti.

Bilamana... cita cita yang akan kita capai selalu dihambat, mungkin saja bukan cita cita itu yang salah. Tapi mungkin saja niatan dibalik pencapaian cita cita itu yang buruk.


Editor : Dewa Made Cakrabuana Aristokra
Topik : #mahabharata, #arjuna, #legenda







0 komentar em “Cerita Rakyat - Legenda Gunung Arjuna”

Posting Komentar

 

Hot News Copyright © 2012 Fast Loading -- Powered by Blogger