Para petugas medis yang berada di sebuah klinik di pusat kota Columbia terkejut menemukan kentang tumbuh di dalam vagina pasien yang datang. Kejadian aneh ini terjadi ketika dokter memeriksa perempuan muda berusia 22 tahun yang datang ke klinik karena mengeluh perut sakit selama seminggu.
Perempuan muda ini menceritakan sambil malu bahwa ia diberitahu oleh sang ibu agar memasukan kentang ke dalam vagina untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
“Ibuku mengatakan bahwa jika aku tidak ingin hamil, aku sebaiknya meletakkan kentang di vagina. Dan aku percaya ucapannya,”terang pasien yang namanya dirahasiakan seperti yang dikutip dari liputan6.com.
Setelah meletakkan kentang di vagina, dua minggu kemudia ia merasakan sakit di bagian bawah perutnya. Ternyata kentang ini telah berkecambah dan tumbuh akar di bagian intimnya.
Akhirnya oleh pihak medis, akar tersebut diambil tanpa perlu tindakan operasi.
Salah seorang perawat yang terlibat menangani perempuan ini, Carolina Rojas, menyalahkan sang ibu karena memberikan saran buruk seperti itu padahal kini sudah ada alat kontrasepsi yang mudah digunakan.
Kisah perempuan ini menjadi tanda bahwa kurangnya informasi seksual bagi anak muda membuat mereka percaya pada hal-hal yang tidak berhubungan dengan medis. Seharusnya pengetahuan tentang alat kontrasepsi sangat diperlukan apalagi ketika sudah aktif seksual.
Perempuan muda ini menceritakan sambil malu bahwa ia diberitahu oleh sang ibu agar memasukan kentang ke dalam vagina untuk mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
“Ibuku mengatakan bahwa jika aku tidak ingin hamil, aku sebaiknya meletakkan kentang di vagina. Dan aku percaya ucapannya,”terang pasien yang namanya dirahasiakan seperti yang dikutip dari liputan6.com.
Setelah meletakkan kentang di vagina, dua minggu kemudia ia merasakan sakit di bagian bawah perutnya. Ternyata kentang ini telah berkecambah dan tumbuh akar di bagian intimnya.
Akhirnya oleh pihak medis, akar tersebut diambil tanpa perlu tindakan operasi.
Salah seorang perawat yang terlibat menangani perempuan ini, Carolina Rojas, menyalahkan sang ibu karena memberikan saran buruk seperti itu padahal kini sudah ada alat kontrasepsi yang mudah digunakan.
Kisah perempuan ini menjadi tanda bahwa kurangnya informasi seksual bagi anak muda membuat mereka percaya pada hal-hal yang tidak berhubungan dengan medis. Seharusnya pengetahuan tentang alat kontrasepsi sangat diperlukan apalagi ketika sudah aktif seksual.