KPU telah menyelesaikan perhitungan pembagian kursi hasil perolehan suara 10 partai yang lolos ke DPR dan dilantik pada 1 Oktober 2014. Dari 560 anggota DPR 2014-2019, terdapat 97 anggota DPR wanita. Dan dari 97 anggota DPR ini, empat di antaranya merupakan wanita muda, cantik dan sepertinya pintar.
Tentu paras yang cantik bukan model utama untuk menaruhkan nasib rakyat Indonesia kepada anggota DPR. Namun, setidaknya, anggota-anggota DPR ini dapat memberikan aura positif ketika melihatnya daripada melihat anggota DPR pria yang itu-itu melulu.
Berikut adalah 4 Anggota DPR Paling Cantik Periode 2014 - 2019 :
1. Karolin Margret Natasa – PDIP
KPU telah menetapkan caleg DPR RI terpilih dari 77 daerah pemilihan. Dari daftar perolehan suara, nama caleg PDIP Dr. Karolin Margret Natasa memperoleh suara tertinggi se-Indonesia sebanyak 397.481 suara. Mengalahkan Puan Maharani, dan Ibas Baskoro.
Karolin adalah seorang dokter lulusan Universitas Atmajaya Jakarta. Dia terpilih sebagai anggota DPR-RI komis IX dari partai PDI Perjuangan yang terpilih daerah pilihan Kalimantan Barat pada tahun 2009 setelah menempati posisi ke 3 setelah Edhi Baskoro dan Puan Maharani. Di Komisi IX dia menangani masalah kependudukan, kesehatan, tenaga kerja dan transmigrasi.
2. Meutya Hafid – Golkar
Wanita yang kedua adalah mantan pembawa acara di Metro TV. Meutya Hafid dinyatakan terlah berhasil lolos menjadi anggota legislatif tahun 2014 ini. Meutya berhasil menyabet suara terbanyak di daerah Sumatera Utara, sehingga menghantarkannya masuk dan duduk bersama teman-teman wanita cantik lainnya.
Wajahnya yang selalu menghiasi layar kaca setiap harinya ini seiring berjalannya waktu dan banyaknya pengalaman saat menjadi wartawan, Meutya pun memilih untuk terjun langsung ke dunia politik praktis. Selama menjadi wakil rakyat, Meutya tidak hanya berpegang pada Partai Golkar.
Ia juga menjadi salah satu fungsionaris Nasional Demokrat dan menjabat sebagai Ketua Bidang Perempuan, Pemuda, dan Mahasiswa. Belakangan, hal ini menjadi masalah saat Surya Paloh selaku mantan Ketua Dewan Penasehat Golkar mengeluarkan ultimatum kepada kadernya untuk terlibat dalam ormas yang berpotensi menjadi partai politik tersebut. Meutya mengaku tidak mendapat informasi tersebut. Ia merasa hubungannya dengan Golkar justru baik-baik saja.
Di sela kesibukannya yang beragam sebagai anggota DPR, Meutya tetap menikmati hidup seperti biasanya. Ia tetap gemar renang untuk menjaga fisik agar tetap bisa menjadi wakil rakyat yang aktif. Selain itu penulis autobiografi 168 Jam Dalam Penyanderaan ini juga menggeluti yoga agar bisa menyeimbangkan pikiran dan jiwa.
3. Novita Wijayanti – Gerindra
Novita Wijayanti yang juga Srikandi Muda Jawa Tengah adalah putri ke 3 dari pasangan H.Fran Lukman S.sos Ketua DPRD Cilacap Dan Hj Sumining (Alm) Guru SD Negeri 02 Karangpucung. Novita menyelasikan pendidikan S1 di UNSOED, Purwokerto. Bakat dan darah politik mengalir ditubuh wanita cantik ini kepemimpinannya terlihat semenjak kecil, pendiam, cerdas, ramah dan senang humor serta supel dalam bergaul sehingga di cintai banyak orang.
Pergerakan politiknya mulai muncul, saat Novita menjadi sekretaris PDI Perjuangan tingkat kecamatan di Karangpucung. Sebelum menjadi Pengurus PDI Perjuangan kecamatan Karangpucung Novita aktif mengikuti kegiatan konsolidasi di berbagai desa di wilayah Kecamatan Karangpucung pada saat masa Orde Baru. Novita mencalonkan diri sebagai Calon legislatif tingkat pusat untuk pemilu 2014 melalui Partai Gerindra. Setelah mengundurkan diri dari Partai PDI Perjuangan.
4. Indira Chunda – PAN
Indira Chunda Thita Syahrul atau yang biasa disapa Thita ini adalah seorang anggota Komisi IV DPR RI yang bertugas di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, dan pangan. Perempuan kelahiran Jakarta ini adalah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional. Ia juga sempat menempuh pendidikan dan memperoleh gelar master dari program Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Hasanuddin.
Thita adalah putri dari Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulawesi Selatan. Pada bulan Januari tahun 2012 lalu di Sulawesi Selatan sempat beredar negative campaign berisi ajakan untuk menolak politik dinasti yang kabarnya dilakukan oleh keluarga Syahrul Yasin Limpo, yang salah satunya adalah putri Syahrul, yaitu Indira Chunda Thita Syahrul yang sedang menjabat sebagai anggota DPR RI.
Menanggapi black campaign ini pihak Syahrul Yasin Limpo berpendapat bahwa keluarganya memang telah lama mengabdi untuk rakyat dan mereka adalah pilihan rakyat sendiri. Bahkan Thita selalu berusaha melakukan komunikasi intensif dengan konstituen di daerah pemilihannya, yaitu Sulawesi Selatan 1, terutama selama masa reses masa persidangan DPR RI.
Hal ini ditunjukkan dengan acara pengobatan gratis yang dilaksanakannya pada bulan April tahun 2011 lalu di Kota Makassar dan Kabupaten Makalar. Sebanyak kurang lebih 800 masyarakat daerah setempat mengikuti pengobatan gratis ini. Sebelumnya ia juga mengadakan pertemuan dengan puluhan kelompok tani di Pusat Pertanian Pedesaan Swadaya Desa Julukanaya, Kabupaten Takalar.
Pergerakan politiknya mulai muncul, saat Novita menjadi sekretaris PDI Perjuangan tingkat kecamatan di Karangpucung. Sebelum menjadi Pengurus PDI Perjuangan kecamatan Karangpucung Novita aktif mengikuti kegiatan konsolidasi di berbagai desa di wilayah Kecamatan Karangpucung pada saat masa Orde Baru. Novita mencalonkan diri sebagai Calon legislatif tingkat pusat untuk pemilu 2014 melalui Partai Gerindra. Setelah mengundurkan diri dari Partai PDI Perjuangan.
4. Indira Chunda – PAN
Indira Chunda Thita Syahrul atau yang biasa disapa Thita ini adalah seorang anggota Komisi IV DPR RI yang bertugas di bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, dan pangan. Perempuan kelahiran Jakarta ini adalah anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional. Ia juga sempat menempuh pendidikan dan memperoleh gelar master dari program Magister Manajemen Pascasarjana Universitas Hasanuddin.
Thita adalah putri dari Syahrul Yasin Limpo, Gubernur Sulawesi Selatan. Pada bulan Januari tahun 2012 lalu di Sulawesi Selatan sempat beredar negative campaign berisi ajakan untuk menolak politik dinasti yang kabarnya dilakukan oleh keluarga Syahrul Yasin Limpo, yang salah satunya adalah putri Syahrul, yaitu Indira Chunda Thita Syahrul yang sedang menjabat sebagai anggota DPR RI.
Menanggapi black campaign ini pihak Syahrul Yasin Limpo berpendapat bahwa keluarganya memang telah lama mengabdi untuk rakyat dan mereka adalah pilihan rakyat sendiri. Bahkan Thita selalu berusaha melakukan komunikasi intensif dengan konstituen di daerah pemilihannya, yaitu Sulawesi Selatan 1, terutama selama masa reses masa persidangan DPR RI.
Hal ini ditunjukkan dengan acara pengobatan gratis yang dilaksanakannya pada bulan April tahun 2011 lalu di Kota Makassar dan Kabupaten Makalar. Sebanyak kurang lebih 800 masyarakat daerah setempat mengikuti pengobatan gratis ini. Sebelumnya ia juga mengadakan pertemuan dengan puluhan kelompok tani di Pusat Pertanian Pedesaan Swadaya Desa Julukanaya, Kabupaten Takalar.