HOTNEWS.COM, JAKARTA - Salah satu petuah adat Suku Baduy berbunyi: ‘Panjang tak boleh dipotong, pendek tak boleh disambung’.
Maka, lambatnya berjalan aki bagi mereka tak boleh dipercepat dengan naik kendaraan bermotor. Begitulah Suku Baduy,yang sangat memegang teguh aturan adat.
Mereka dikenal sebagai masyarakat yang mengisolasi diri dari modernisasi dan anti teknologi.
Mereka pantang naik kendaraan bermotor. Kemana pun pergi, alat transportasinya kaki-kaki mereka sendiri.
Berjalan kaki sepanjang hidup, tanpa alas kaki.
Dalam kurun setahun, orang Baduy bisaberjalan kaki mencapairibuan kilometer.
Meski menolak modernisasi, warga Baduy tidak menutup diri dari pergaulan dengan masyarakat luas.
Usai Hari Besar Kawalu, sejumlah warga Baduy biasa keluar dari kampung mereka.
Seperti yang dilakukan 4 warga Baduy, Kang Herman, Naldi, Idong dan Juli.
Mereka berjalan kaki menggembara dari Kampung Baduy menembus belantara Kota Jakarta.
Artis asal Bali, Belda Brig Sando, mencoba mengikuti perjalanan empat warga Baduy ini.
Selama perjalanan tentu saja banyak ditemui kisah suka duka, nilai-nilai kearifanl okal maupun kejutan-kejutan yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya.
Video #WebSeriesKompasTV tentang perjalanan warga Baduy berjudul‘KAKI-KAKI SUCI BADUY’ ini terbagi dalam 5 bagian dan akan ditayangkan secara bersambung setiap hari Kamis pukul mulai 19 Januari 2017.