Konflik satwa dan manusia kembali terjadi di Aceh, tepatnya di kawasan hutan Desa Musara Pakat, Kecamatan Pintu Rime Gayo, Kabupaten Bener Meriah, Aceh. Hingga menewaskan seorang petani karena diinjak oleh gajah.
Menurut keterangan Kapolsek Pintu Rime Gayo, Ipda Hanafiah, kejadian terjadi pada Selasa 25 November 2014 ketika Hasan Basri, warga Alur Gading, ikut menggiring gajah kembali ke hutan bersama enam relawan Tim Penyelamat Satwa. Sebelumnya kawanan gajah tersebut masuk dan merusak perkebunan masyarakat di kawasan tersebut.
"Mereka bertujuh menggiring gajah. Saat itu hujan lebat. Tiba-tiba ada gajah yang berbalik dan menyerang, mereka lari kucar-kacir, korban ketinggalan paling belakang, korban meninggal dunia setelah diinjak gajah," ungkap Ipda Hanafiah saat dikonfirmasi via telepon, Rabu 26 November 2014.
Camat beserta anggota polsek kemudian datang ke lokasi mengevakuasi korban. Almarhum sempat divisum di Puskesmas Singgah Mulo, sebelum dipulangkan ke rumah duka. "Usai mengamuk, gajah itu akhirnya meninggalkan korban dan kembali ke hutan," ujar Ipda Hanafiah.
Karena habitatnya terganggu kawanan gajah telah berulang kali memasuki perkebunan dan pemukiman warga di kawasan kecamatan Pintu Rime Gayo. Pada 6 Agustus 2014 lalu seorang warga Blangrakal, Bener Meriah, bernama Firmansyah tewas diserang gajah.
Sementara itu, Staf Komunikasi WWF Aceh, Chik Rini, mengatakan selama dua tahun terakhir ditemukan 28 gajah Sumatera mati di Aceh. "Jika tak segera diatasi, dikhawatirkan akan muncul gajah soliter, kelompok gajah yang lebih besar mengganggu dan terjadi konflik satwa yang lebih parah," ujar Chik Rini.
Sepanjang 2014, sudah 14 gajah sumatera ditemukan tewas di antaranya Januari terdapat 2 ekor gajah tewas, pada April ada 2 ekor di Aceh Barat kehilangan gading, dan di Krueng Sabe, Aceh Jaya, satu ekor tewas. Selain itu, gajah mati juga ditemukan di Aceh Timur dan di Lauser, Aceh Tenggara.
Dari beberapa gajah yang ditemukan mati, kata Chik Rini, ditemukan dalam kondisi gading hilang. Hal itu membuat ada dugaan mafia gading gajah sedang bermain di Aceh.
Menurut keterangan Kapolsek Pintu Rime Gayo, Ipda Hanafiah, kejadian terjadi pada Selasa 25 November 2014 ketika Hasan Basri, warga Alur Gading, ikut menggiring gajah kembali ke hutan bersama enam relawan Tim Penyelamat Satwa. Sebelumnya kawanan gajah tersebut masuk dan merusak perkebunan masyarakat di kawasan tersebut.
"Mereka bertujuh menggiring gajah. Saat itu hujan lebat. Tiba-tiba ada gajah yang berbalik dan menyerang, mereka lari kucar-kacir, korban ketinggalan paling belakang, korban meninggal dunia setelah diinjak gajah," ungkap Ipda Hanafiah saat dikonfirmasi via telepon, Rabu 26 November 2014.
Camat beserta anggota polsek kemudian datang ke lokasi mengevakuasi korban. Almarhum sempat divisum di Puskesmas Singgah Mulo, sebelum dipulangkan ke rumah duka. "Usai mengamuk, gajah itu akhirnya meninggalkan korban dan kembali ke hutan," ujar Ipda Hanafiah.
Karena habitatnya terganggu kawanan gajah telah berulang kali memasuki perkebunan dan pemukiman warga di kawasan kecamatan Pintu Rime Gayo. Pada 6 Agustus 2014 lalu seorang warga Blangrakal, Bener Meriah, bernama Firmansyah tewas diserang gajah.
Sementara itu, Staf Komunikasi WWF Aceh, Chik Rini, mengatakan selama dua tahun terakhir ditemukan 28 gajah Sumatera mati di Aceh. "Jika tak segera diatasi, dikhawatirkan akan muncul gajah soliter, kelompok gajah yang lebih besar mengganggu dan terjadi konflik satwa yang lebih parah," ujar Chik Rini.
Sepanjang 2014, sudah 14 gajah sumatera ditemukan tewas di antaranya Januari terdapat 2 ekor gajah tewas, pada April ada 2 ekor di Aceh Barat kehilangan gading, dan di Krueng Sabe, Aceh Jaya, satu ekor tewas. Selain itu, gajah mati juga ditemukan di Aceh Timur dan di Lauser, Aceh Tenggara.
Dari beberapa gajah yang ditemukan mati, kata Chik Rini, ditemukan dalam kondisi gading hilang. Hal itu membuat ada dugaan mafia gading gajah sedang bermain di Aceh.